Perbedaan rumput odot dan rumput kolonjono – Perbedaan rumput odot dan rumput kolonjono. Tidak jarang orang menyamakan biji rumput odot dengan biji kolonjono, padahal keduanya sangat berbeda.
Rumput kolonjono memiliki roset yang lebih panjang, lebih tepatnya jika dilihat sepintas, batang mawar kolonjono menyerupai batang tebu.
Selain itu, rumput Kolonjono memiliki postur yang lebih tinggi, daun yang lebih panjang dan lebih banyak bulu-bulu halus yang mengelilingi daun.
Kolonjono merupakan rumput yang membutuhkan banyak air untuk tumbuh Akhir-akhir ini banyak penggembala yang berburu rumput odot di berbagai wilayah Indonesia.
Pengertian Rumput Kolonjono
Rumput Kolonjono (Cynodon dactylon) merupakan rumput yang banyak digunakan sebagai tanaman hias dan pakan ternak di seluruh dunia.
Kolonjono ini tumbuh dengan baik pada iklim kering yang panas dan memiliki kemampuan tumbuh baik pada tanah yang kurang subur.
Rumput Kolonjono memiliki daun berwarna hijau, lunak, tinggi batang mencapai 20 cm. Ia juga memiliki akar yang kuat dan dapat tumbuh dengan cepat.
Rumput Kolonjono banyak digunakan sebagai tanaman hias di taman, lapangan golf, lapangan olah raga dan sebagai pakan ternak di peternakan. Rumput ini juga dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi erosi tanah.
Tentu saja, mint memiliki banyak keunggulan seperti tanaman ini memiliki tegakan rendah dan bunga pendek, tumbuh dengan cepat dan rimbun, dapat dipanen dalam waktu singkat, struktur daun lunak, hampir tidak berbulu (ujung berbulu). penutup daun). Maka tidak heran jika ternak sangat menyukai rumput odot sebagai makanan utamanya.
Biji semanggi juga sangat mudah tumbuh, stek biji fenugreek sangat mudah beradaptasi baik di tanah subur maupun berbatu. Cara menanam rumput sigung cukup sederhana, stek rumput sigung secara miring akan menciptakan kondisi rumput tumbuh dan berkembang.
Tidak jarang orang menyamakan biji rumput odot dengan biji kolonjono, padahal keduanya sangat berbeda. Rumput kolonjono memiliki roset yang lebih panjang, lebih tepatnya jika dilihat sepintas, batang mawar kolonjono menyerupai batang tebu.
Selain itu, rumput Kolonjono memiliki postur yang lebih tinggi, daun yang lebih panjang dan lebih banyak bulu-bulu halus yang mengelilingi daun. Kolonjono merupakan rumput yang membutuhkan banyak air untuk tumbuh.
Karena ukurannya yang memanjang, rumput kolonjono tidak boleh dipotong lebih dari 5 cm di atas permukaan tanah. Karena jika rumputnya panjang, maka akan menyulitkan mesin pemotong rumput atau lebih sulit untuk memotongnya. Padahal rumput ini memiliki nilai gizi yang cukup untuk pertumbuhan ternak.
Baik bibit rumput odot maupun bibit kolonjono dapat ditanam untuk pakan ternak, namun jika dilihat dari perbandingan antara kedua rumput tersebut. Dapat disimpulkan bahwa budidaya rumput dot dinilai cukup cocok dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan budidaya verbena.
Apalagi menanam dot grass lebih unggul dari segi nilai gizinya, tanaman berumur pendek seharusnya tidak menyulitkan mesin pemotong rumput dalam proses pemetikan rumput.
Benih rumput odot tumbuh sangat cepat, dikelilingi oleh banyak pohon muda. Dapat dipanen dalam waktu singkat. Sisa rumput dipotong, pucuk tumbuh kembali dengan cepat.
Oleh karena itu, langkah bijak harus diambil untuk menanam rumput odot sebagai solusi untuk memiliki sumber makanan bergizi yang murah bagi para petani kambing, domba, sapi, kerbau, kuda, dan kelinci.
Bersenang-senang mencoba menumbuhkan rumput bertitik. Salam sukses untuk semua peternak Indonesia.
jika diperlukan fermentasi, harus melalui tahap pemotongan, dan proses pemotongan harus dilakukan dengan mesin pencacah rumput yang telah menjadi mesin serbaguna.
Jadi, meskipun memiliki beberapa kemiripan, rumput kolonjono dan rumput odot tidak bisa dikatakan hampir sama.Semoga Bermanfaat teman-teman.