Cara Jualan Frozen Food-Memasak adalah bisnis yang hampir tidak pernah mati. Seperti yang kita lihat saat ini, semakin banyak inovasi makanan atau perusahaan kuliner yang unik. Salah satu pilihan dalam industri makanan adalah pembekuan atau pembekuan dalam.
Kemudahan penyimpanan, umur simpan yang lama dan kemudahan pengolahan membuat makanan beku sering diminati konsumen.Peluang usaha yang cukup besar membuat usaha makanan beku ini juga diminati oleh banyak orang. Yang terbaik dari semuanya, Anda bisa mulai dari rumah.
Tak hanya keripik, kentang atau ikan, kini banyak ragam makanan yang bisa diolah menjadi makanan beku.Sebelum memulai bisnis, cari tahu dulu apa itu frozen food! Makanan beku adalah makanan yang telah diproses dan disimpan dalam keadaan beku untuk memperpanjang umur simpan produk
dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba, reaksi enzimatik dan kimia untuk menjaga keamanan produk dan menjaga kualitasnya.
Cara Jualan Frozen Food
Apakah Anda tertarik untuk memulai usaha frozen food? Yuk simak 5 cara berikut!
1. Tentukan dan Pelajari Produk yang Skan Dijual
Sebelum memulai bisnis makanan beku, Anda harus terlebih dahulu menentukan produk apa yang ingin Anda jual terlebih dahulu. Banyak produk beku dijual hari ini. Misalnya nugget, tahu bakso, dim sum, es krim atau produk olahan daging lainnya yang juga mudah dan praktis untuk disiapkan.
Seorang marketer harus mengetahui unique selling point (USP) dari produk yang ditawarkannya. Selain itu, Anda juga harus mempelajari cara menyiapkan hidangan tersebut, bahan-bahan yang diperlukan, dan cara membekukannya yang benar. Pelajari suhu yang tepat untuk membekukan makanan, kemasan yang tepat, dan lainnya.
Setiap makanan tentunya akan memiliki cara pengolahan yang berbeda. Untuk itu, Anda perlu melakukan riset ekstensif untuk menemukan produk yang menarik bagi banyak orang dan dapat menghasilkan keuntungan yang lumayan.
2. Tentukan Target Market
Langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar yang ingin Anda jangkau. Perorangan, grosir atau usaha makanan dan lain-lain. Anda perlu membuat target market persona yang jelas untuk menentukan strategi pemasaran, media pemasaran, konten dan hal-hal lain yang paling tepat sasaran.
3. Siapkan Peralatan yang Dibutuhkan
Secara khusus, siapkan peralatan yang diperlukan untuk membekukan makanan. Jangan takut untuk membeli perlengkapan dengan kualitas terbaik agar tidak mudah rusak. Karena jika alat mudah rusak biasanya biaya perbaikannya tidak sedikit, selain itu proses produksi juga bisa menjadi rumit jika alat sering rusak.
Modal yang dibutuhkan untuk membeli peralatan baru memang cukup besar, namun Anda bisa mencari peralatan bekas yang berkualitas baik. Beberapa peralatan yang digunakan untuk menangani makanan beku antara lain:
– mesin freezer (pembeku)
– kemasan plastik untuk makanan beku
– Mesin pengemas vakum(vacuum sealer bisa cek di rumahmesin.com)
– Mesin pengemas
-Dan peralatan untuk membuat produk seperti: panci, wajan, spatula, oven gas, mixer, kapak dan lainnya.
4. Pikirkan Metode Pengemasan
Pengemasan sangat penting dan mempengaruhi kualitas dan pengawetan makanan. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan plastik freezer khusus yang tidak memiliki pori-pori. Selain itu, pengemasan divakum dengan mesin vakum untuk mengeluarkan udara dari dalam kemasan.
Untuk makanan beku, kemasan yang tertutup rapat dan kedap udara harus digunakan. Tujuannya adalah untuk mencegah masuknya bakteri atau benda asing lainnya sehingga keamanan pangan tetap terjaga dengan baik.
Jangan lupa menandai kemasan dan tanggal kedaluwarsa produk pada kemasan makanan. Anda bisa membuatnya lebih menarik dengan menambahkan logo atau desain kemasan agar tidak polos.
5. Pelajari Ketentuan Perizinan Pangan Olahan
Selanjutnya, Anda harus memeriksa ketentuan lisensi distribusi yang berlaku. Badan POM mengatur jenis makanan olahan mana yang memerlukan izin BPOM dan mana yang tidak. BPOM juga mengatur peraturan tentang makanan olahan beku.
Berdasarkan klarifikasi tersebut, makanan beku dan olahan custom dengan masa simpan kurang dari 7 hari tidak memerlukan izin edar BPOM atau pemerintah daerah. Sedangkan makanan olahan yang disimpan dalam freezer minimal 7 hari dan diproduksi secara massal harus memiliki izin edar dari BPOM,
bukan dari pemerintah daerah. Sayangnya, izin edar BPOM ternyata penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, Anda harus membaca syarat dan ketentuan dengan cermat dan mencari tahu jenis produk mana yang memerlukan otorisasi dan mana yang tidak.
Izin edar ini juga penting agar konsumen lebih yakin dengan kualitas produk yang Anda tawarkan, karena memenuhi standar tertentu. Anda juga bisa mengurus sertifikat halal dari MUI agar konsumen tidak ragu untuk membelinya.