Home news Mengenal Pengembangan Kurikulum di Sekolah

Mengenal Pengembangan Kurikulum di Sekolah

120
0

Sejuk.id-Kurikulum merupakan sejumlah tahapan yang didesain untuk siswa dengan saran institusi pendidikan yang isinya berwujud sistem yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang wajib dimiliki. Kurikulum merupakan alat untuk menggapai target pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan.Pendapat lain mengatakan, kurikulum adalah segala suatu hal yang dijalankan, dilaksanakan, direncanakan, diajukan dan diawasi pelaksanaannya yang punya tujuan untuk menambahkan pengetahuan, pertumbuhan siswa agar bisa ikut andil dalam penduduk dan berfaedah bagi masyarakat, termasuk bakal berfaedah era depannya kelak.

Dalam usaha pencapaian target pendidikan, peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis. Bahkan kurikulum memiliki kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam total sistem pendidikan, dan juga kurikulum merupakan syarat mutlak dan anggota yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri, dikarenakan peran kurikulum sangat penting, maka menjadi tanggung jawab semua pihak yang berkenaan dalam sistem pendidikan.

Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat (3) menunjukkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan style pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

  • peningkatan iman dan takwa;
  • peningkatan akhlak mulia;
  • peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
  • keragaman potensi daerah dan lingkungan;
  • tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
  • tuntutan dunia kerja;
  • perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; agama;
  • dinamika pertumbuhan global; dan
  • persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pengembangan kurikulum merupakan sistem yang tidak pernah berakhir (Olivia, 1988). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Evaluasi merupakan komponen untuk menyaksikan efektifitas pencapaian tujuan. Fungsi evaluasi menurut Scriven ( 1967 ) adalah evaluasi sebagai kegunaan sumatif dan evaluasi sebagai kegunaan formatif. Evaluasi sebagai alat untuk meliahat kesuksesan pencpaian target bisa dikelompokan kedalam dua jenis, yakni tes dan non tes.

Perubahan kurikulum dari saat kewaktu tidak lain adalah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan yang diharapkan, tetapi sejatinya dalam sistem pengembangan tersebut terdapat masalah-masalah atau kendala yang dihadapi dalam sistem pengembangan kurikulum. Permasalahan kurikulum sebenarnya silih berganti-ganti oleh dikarenakan itu wajib terdapatnya kerja sama dan musyawarah antara guru mata pelajaran bhs Indonesia di sekolah atau di MGMP.

Terdapat bermacam segi yang menjadi masalah tertentu di dalamnya, Antara lain adalah para guru, masyarakat, kepala sekolah, biaya, dan birokasi. Sedangkan di dalam masalah lazim terdapat sebagian segi yaitu:

  • Bidang Cakupan (Scope),
  • Relevansi,
  • Keseimbangan,
  • Artikulasi,
  • Pengintegrasian,
  • Rangkaian (Sekuens),
  • Kontinuitas, dan
  • Kemampuan Transfer
  • Permasalahan Kurikulum

Begitu banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami Indonesia. Masalah-masalah ini ikut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan pendidikan Indonesia. Berikut ini adalah sebagian persoalan kurikulum yang ditemui:

Pada guru: guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum disebabkan sebagian hal yakni kurang waktu, kekurang sesuaian pendapat, baik dengan sesama guru maupun kepala sekolah & administrator dikarenakan kemampuan dan ilmu guru sendiri.

Dari masyarakat: untuk pengembangan kurikulum diperlukan bantuan masyarakat, baik dalam pembiayaan maupun dalam menambahkan umpan balik terhadap sistem pendidikan ataupun kurikulum yang sedang berjalan. Masyarakat adalah sumber input dari sekolah.

Masalah biaya: untuk pengembangan kurikulum apalagi untuk aktivitas eksperimen baik metode isi atau sistem secara total membutuhkan ongkos yang sering tidak sedikit.

Kepala sekolah : dalam hal ini selayaknya kepala sekolah membawa latar belakang mendalam perihal teori dan praktik kurikulum. Kepala sekolah merupakan guna yang mutlak dalam pengembangna kurikulum.

Birokrasi : terdiri dari para inspeksi di Kanwil dan termasuk orang tua maupun tokoh- tokoh masyarakat. Kepala sekolah dan stafnya tidak bisa bekerja dalam kerangka patokan yang ditetapkan oleh Depdikbud.

Untuk menggapai target dari pengembangan kurikulum, para pengembangan wajib mengetahui bermacam persoalan dalam pengembangan kurikulum. Ada bermacam persoalan dalam pengembangan kurikulum. Masalah-masalah yang dikaji dalam perkuliahan ini termasuk persoalan baik secara tertentu (para guru, masyarakat, kepala sekolah, biaya, dan birokasi) maupun secara umum.