Jalan Tunjungan Surabaya diresmikan sebagai kawasan destinasi wisata. Pemkot Surabaya membuka kawasan bersejarah yang menjadi saksi bisu pertempuran Surabaya itu terhadap Minggu malamTunjungan Romansa
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bersyukur, merasa hari ini kawasan Jalan Tunjungan menjadi ‘Tunjungan Romansa’. Setiap malam, di kawasan travel surabaya banyuwangi ini dapat ada suguhan kuliner dari para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya lengkap bersama dengan penampilan hiburan seni dan budaya.
“Alhamdulillah, hari ini kita me-launching. Mulai hari ini (Jalan) Tunjungan itu dapat menjadi Tunjungan Romansa. Jadi tiap-tiap malam dapat ada penampilan seni, kita dapat menikmati kondisi Tunjungan Romansa,” kata Eri seusai acara soft opening Tunjungan Romansa.
Minta warga jaga prokes Eri berpesan kepada masyarakat sehingga dapat bersama-sama menjaga protokol kesegaran kala Tunjungan Romansa merasa dibuka. Sebab, kala kawasan heritage ini merasa dibuka, ia meyakini, ke depan dapat makin banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang mampir ke Surabaya.
“Saya titip betul kala tunjungan ini dibuka menjadi Tunjungan Romansa, maka orang Surabaya atau orang luar Surabaya, lebih-lebih Internasional (datang). Tadi aku bangga ada Dubes (Duta Besar) Denmark termasuk hadir hari ini” ujar Eri.
Menurutnya, sejak zaman dahulu, kawasan Jalan Tunjungan ini punya banyak kisah sejarah. Bahkan, kawasan ini sangat erat kaitannya bersama dengan Kemerdekaan Indonesia. Sehingga sangat cocok jika kawasan tersebut dijadikan destinasi wisata Tunjungan Romansa. “Jadi, ayo sekarang diramekno (diramaikan) Jalan Tunjungan, diorepno (dihidupkan).
Setiap malam, kita punya ciri khas Surabaya yang dapat selalu diingat sepanjang masa kapan pun. Ada seni yang tampil, ada UMKM, dan bergantian termasuk yang tampil di sini,” ungkap dia.
Tak cuma sekadar suguhan kuliner UMKM dan pertunjukan kesenian di Tunjungan Romansa.Namun, di kawasan tersebut, pemkot termasuk mengolaborasikan bersama dengan 12 objek wisata heritage yang telah ditetapkan menjadi cagar budaya. “Jadi di sini ada wisatanya.
Wisata heritage-nya, setelah itu ada makanannya, UMKMnya ada, penampilan seninya termasuk ada. Inilah kolaborasi yang hebat ada di Jalan Tunjungan,” imbuh Eri. Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto didalam sambutannya menyampaikan, di Jalan Tunjungan ini banyak terdapat destinasi wisata.
Bahkan menurutnya, Jalan Tunjungan termasuk punya potensi besar untuk menolong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dan terlebih Surabaya.
“Kami termasuk melihat kawasan Tunjungan ini adalah kawasan ekonomi. Memang kita menghendaki ikon tunjungan ini menjadi destinasi wisata seni dan budaya heritage dan termasuk kawasan ekonomi yang menolong sekali untuk ekonomi UMKM,” kata Budi.
Pihaknya pun bersinergi bersama dengan Pemkot Surabaya mengoptimalkan kawasan Tunjungan menjadi Tunjungan Romansa.
Dukungan yang diberikan Bank Indonesia pun diimplementasikan bersama dengan membangun gerai UMKM sampai infrastruktur pendukung untuk destinasi wisata. “Mudah-mudahan dapat mengimbuhkan faedah di sini.
Insya Allah kita beserta Pak Wali Kota konsisten mendukung, berkolaborasi untuk memajukan kawasan Jalan Tunjungan ini,” terangnya.Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti menambahkan, Tunjungan Romansa ini menyuguhkan perpaduan rencana lifestyle, modern dan heritage. Karena merupakan kawasan jasa perdagangan, maka di awal soft opening ini pihaknya dambakan memunculkan ulang lokasi tersebut.
“Kita lebih dambakan mengoptimalkan ini hidup. Artinya, memunculkan mereka (pelaku usaha) yang belum membuka yang belum beroperasional. Nah, UMKM-nya ini adalah sebagai penyeimbang, pas belum membuka kita dapat meletakkan UMKM ada di situ,” kata Antiek.
Antiek termasuk menyebut, para pelaku UMKM ini mendapatkan perlindungan berupa stan dari Bank Indonesia (BI). Namun, stan yang berjejer di Jalan Tunjungan ini memang disiapkan khusus untuk tipe UMKM kuliner berupa makan dan minuman.
“Yang diberikan perlindungan dari BI itu ada kira-kira 25 booth atau rombong. Jadi untuk (UMKM) makanan dan minuman sebab yang di sini memang untuk kuliner. Sedangkan (UMKM) pernak-pernik (aksesoris) telah ada di Siola,” kata dia. Nantinya, wisata Tunjungan Romansa dapat dibuka tiap-tiap pas sehingga tidak mesti tunggu malam.
Para pelaku UMKM dapat merasa menggelar usahanya sejak pagi atau sore hari. Sedangkan untuk pertunjukan kesenian, dapat merasa disuguhkan pas malam. “Jadi membuka stand (UMKM) ada yang dari pagi, ada yang merasa sore.
Tidak mesti tunggu malam, sebab kita kan konsepnya jalan tidak ditutup. Jadi dia (warga) jalan konsisten mereka dapat menempatkan (kendaraan) di tempat-tempat yang telah kita siapkan,” tutur dia. Dalam acara soft opening tersebut, Pemkot Surabaya menyuguhkan beragam pertunjukan kesenian.