Hari Jumat mempunyai arti tersendiri dalam agama Islam. Selain sebagai sayyidul ayyam, Hari Jumat juga dianggap sebagai hari istimewa yang penuh berkah. Bagi muslimah, ada beberapa amalan sunnah di Hari Jumat agar mendapat keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah. Amalan ini bisa melipatgandakan pahala sehingga setara dengan pahalanya seorang lelaki yang melaksanakan sholat jumat. Berikut beberapa amalan sunnah di Hari Jumat bagi wanita muslimah.
1. Membaca Surat Al-Kahfi
Membaca Surat Al-Kahfi di hari Jumat sangat dianjurkan. Surat ini banyak mengandung hikmah. Diterangkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat maka akan ada cahaya yang menyinarinya diantara 2 Jumat.” (HR Al-Hakim)
2. Berdzikir dan berdoa
Dzikir dan doa merupakan amalan yang bisa dilakukan kapan saja, bahkan di Hari Jumat. Kita sebaai muslimah dapat meluangkan waktu untuk berdzikir, mengingat Allah dan memperbanyak dzikir dan sholawat. Memohon ampunan, keberkahan umur, rezeki dan perlindungan dari segala marabahaya adalah beberapa doa yang dapat dilangitkan pada waktu shalat Jumat.
3. Memperbanyak sedekah
Salah satu amalan sunnah di Hari Jumat yang sangat ditekankan dalam Islam adalah bersedekah. Pada Hari Jumat, seorang muslimah dapat bersedekah baik secara langsung kepada fakir miskin maupun melalui lembaga zakat. Sedekah tidak hanya berbentuk materi saja, namun bisa juga dalam bentuk waktu, ilmu atau kebaikan lainnya.
Baca juga : Al-Aqsa Memanggilmu! Mari bantu mereka sekarang!
4. Perawatan dan Membersihkan diri
Pada Hari Jumat, muslimah dianjurkan untuk merawat diri dan membersihkan diri. Mandi, memakai pakaian yang bersih dan rapi serta menggunakan wewangian merupakan bagian dari sunnah untuk menunjukkan kesucian dan kebersihan di Hari Jumat.
5. Melayani Suami
Dulu di zaman rosul ada seorang wanita yang protes kepada Nabi, bagaimana seorang lelaki lebih diutamakan dalam hal ibadah daripada perempuan.
Suatu ketika, Asma binti Yazid mendatangi majelis Nabi Muhammad untuk menanyakan satu hal. Dia duduk di antara kaum laki-laki karena, ikut mendengarkan pengajaran Nabi Muhammad. Di tengah-tengah acara, Asma binti Yazid mengangkat tangan dan mengungkapkan isi pikirannya—sebagaimana pikiran kaum hawa lainnya. Kepada Nabi Muhammad, dia protes karena merasa kaum laki-laki lebih diutamakan dalam hal beribadah dari pada kaum perempuan. Mereka shalat berjamaah di masjid, berperang di jalan Allah, menyaksikan jenazah, dan mengerjakan amal lainnya yang tidak dikerjakan perempuan. Sementara perempuan, ‘hanya’ menjadi penunggu rumah, menjadi pelepas nafsu laki-laki, mendidik anak, dan menjaga harta benda suami. Padahal, bukan kah Nabi Muhammad diutus Allah untuk laki-laki dan perempuan.
“Apakah kami mendapatkan pahala yang sama dengan mereka, wahai Rasulullah?” tanya Asma binti Yazid bertanya kepada Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad kagum dengan ucapan, pikiran, dan pertanyaan Asma binti Yazid tersebut.
“Kembalilah Asma, katakana kepada wanita-wanita di belakangmu bahwa bergaul baik dengan suami, mencari ridhanya, dan mengikuti petunjuknya setara pahalanya dengan semua yang kau sebutkan tadi,” jawab Nabi Muhammad. Asma menjadi bahagia usai mendengar jawaban Nabi seperti itu. Ia kemudian meninggalkan majelis dan pulang dengan mengucapkan ‘La ilaha illa Allah’ dan takbir.
Dari kisah diatas, bisa disimpulkan bahwa ladang pahala bagi seorang perempuan sangatlah mudah, khususnya bagi seorang istri. Maka dari itu, amalan sunnah di Hari Jumat yang bisa melipatgandakan pahala seorang muslimah salah satunya menyambut suami sepulang sholat jumat, mencium tangannya, kemudian melayaninya dengan menyajikan hidangan yang lezat, maka seorang istri akan mendapatkan pahala yang setara dengan ibadah yang dilakukan suaminya.