Biasanya anak dapat melawati fase di mana mereka sukar diatur. Termasuk untuk urusan studi nih, Bun. Bukan nggak kemungkinan beberapa anak ada problem banget disuruh belajar.
Praktisi parenting Edy Wiyono atau Ayah Edy menyebutkan kala anak sukar disuruh belajar, banyak orang tua mengeluh dan tambah memarahi anaknya. Padahal itu dapat bikin anak makin tertekan dan memberontak.
“Salah satu penyebab anak tidak mau studi kemungkinan dikarenakan bidang selanjutnya tidak sesuai bersama dengan minat yang dimiliki si kecil.
Oleh dikarenakan itu, baiknya gali minat anak sejak dini. Gali potensi dan mimpi mereka sejak kecil. Hindari memaksa anak senantiasa studi bersama dengan cara marah-marah atau beri tambahan ancaman
Ada 6 tips yang dapat orang tua cobalah sehingga anak dapat lebih mandiri didalam studi dan sudah pasti mereka lebih semangat studi
1. Buat jam belajar
Setiap anak mempunyai fase-fase belajar, berasal dari mulai TK sampai perguruan tinggi sudah pasti sementara studi mereka berbeda. Namun, di usia sekolah dasar Bunda dan Ayah dapat mulai membiasakan anak studi dua jam sehari.
2. Tidak memaksa anak untuk konsisten belajar
Hindari memaksa anak studi padahal kami sadar anak telah penat di sekolah ataupun kursus arab pare. Untuk itu, cobalah ajak anak istirahat sejenak dan coba untuk beri tambahan jeda sehingga anak tenang dan enjoy kala studi Bun. Jangan lupa, senantiasa ajak anak ngobrol perihal bagaimana aktivitasnya di sekolah hari itu.
3. Buat normalitas untuk anak
Jika sehabis sekolah anak masih mengikuti les musik, bimbingan studi (bimbel) atau kegiatan olahraga. cobalah bikin perencanaan atau susunan rutinitas. Ini bermanfaat membiasakan anak laksanakan segala hal secara terstruktur sampai dia mempunyai sementara seimbang untuk bermain dan belajar, Bun.
4. Matikan gadget sementara anak belajar
Ketika anak tengah studi pastikan seluruh alat elektronik seperti TV, gadget, handphone dan alat pemutar musik lainnya dimatikan. Tujuannya, sehingga anak dapat fokus belajar. Jangankan anak-anak, kami saja orang dewasa kala mengerjakan suatu hal ada yang enteng banget terdistraksi bersama dengan nyalanya perangkat elektronik kan, Bun?
5. Beri petunjuk bila anak mengalami ada problem atau kegagalan di sekolah
Setelah anak belajar, orang tua dapat menanyakan bagaimana aktivitasnya di sekolah dan gimana pelajarannya di sekolah ada problem atau nggak misalnya. Usahakan jangan segera menyalahkan atau mengkritik anak sementara dia laksanakan hal yang kurang tepat ya, Bun. Lebih baik beri anak petunjuk sehingga mereka lebih termotivasi kembali untuk belajar.
Jangan lupa senantiasa apresiasi anak atas prestasi sekecil apa-pun yang telah dia menggapai di sekolah
6. Berinteraksi bersama dengan anak
Bun, kami perlu sadar bagaimana pertumbuhan anak di sekolah. Caranya, senantiasa tanyakan gimana perasaan dan kegiatan anak di sekolah.
Jangan cuma menjadi ‘satpam’ yang menanyakan ada PR atau nggak terhadap anak. lantas menanyakan pertumbuhan belajarnya. Orang tua termasuk perlu sadar kegiatan anak tiap-tiap hari di sekolah sehingga mereka mulai proses belajarnya dihargai.