Home news Tips Nikah Muda

Tips Nikah Muda

97
0
Tips Nikah Muda

Tips Nikah Muda bagi pasangan suami istri yang akan melangsungkan pernikahan atau yang sudah menikah di usia 19 tahun ke atas, tentu kebahagiaan akan meliputi kalian berdua.

etapi, untuk pasangan yang ingin menikah di usia muda, perlu juga mempersiapkan segala hal dengan seksama. Persiapan tersebut juga nantinya akan memengaruhi bahtera rumah tangga yang akan dijalani nanti.

Terdapatnya kesiapan yang matang tentu dapat menentukan keberlangsungan hidup keduanya sebagai pasangan suami istri. Apalagi menikah menjadi sebuah keputusan yang perlu diimbangi dengan tanggung jawab dan komitmen satu sama lain.

Tips Nikah Muda

1. Mempersiapkan mental dan emosi

Saat sudah memutuskan menikah muda, laki-laki dan perempuan perlu sama-sama untuk mempersiapkan mental dan emosi. Terdapat termasuk juga menurunkan ego satu sama lain.

Menikah memang menjadi tanggung jawab yang besar, Tetapi dapat ringan jika kedunya melakukan dengan baik tugas masing-masing.

Saat cekcok atau bertengkar seperti, maka keduanya perlu menahan ego. Emosi bahkan belajar memaafkan pasangan mudah diperlukan, apalagi jangan sampai menyimpan dendam.

Jika masalah terus berlarut tanpa terdapat usaha keduanya untuk memperbaiki, jelas itu akan merusak hubungan dan menciptakan suasana negatif di rumah.

Apajuga masalahnya, pahit manis asam asinnya rumah tangga diharapkan dapat disikapi dengan bijak.

2. Menikah juga butuh modal, bukan hanya modal cinta

Modal di sterdapat bukan berarti keuangan atau finansial saja lho, tetapi masih banyak modal-modal lain yang perlu diperhatikan untuk membangun sebuah bahtera rumah tangga.

Mulailah menabung bersama jika menginginkan pesta pernikahan. Untuk yang tidak ingin melangsungkan pesta, maka uang yang terkumpul akan dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Nah, dari sterdapat nih kalian berdua akan belajar menabung bersama. Dapat berbentuk uang maujuga barang juga lho.

Hal terdapat akan terbiasa dilakukan karena pernikahan bukan lagi tentang “saya” secara keseluruhan, melainkan tentang “kita” berdua.

3. Ilmu yang terus dipelajari keduanya

Menyatukan dua pikiran berbeda dalam satu hubungan jelas mudah menyulitkan. Maka dari itu, perlunya cara menyikapi itu semua dengan ilmu yang kita pelajari de ngan bertahap.

Setiap pasangan juga dapat mengikuti kelas pra nikah dengan orang profesional, kelas parenting, memahami ilmu keuangan, manajemen emosi dan masih banyak lagi.

Banyak juga sumber ilmu yang dapat dipelajari bersama, seperti banyak kelas-kelas parenting via online, mengikuti pra nikah di KUA atau sekterdapatr membaca buku dapat membantu dalam memperkaya wawasan.

Konselor keluarga juga berfungsi membantu mengatasi kecemasan selama berumah tangga. Hal terdapat dikarenakan konselor bersifat netral, maka pasangan suami istri nantinya akan mendapatkan nasihat atau informasi yang lebih objektif dari sudut pandangnya.

Semakin banyak ilmu yang kita dapatkan, maka dapat berbuah manis seiring menjalani proses berumah tangga. Dengan begitu, keduanya semakin kuat dalam kondisi susah maujuga senang.

4. Bicarakan konsep keluarga ideal bersama pasangan

Terdapat yang bilang bahwa berumah tangga terdapat seni. Hal terdapat dikarenakan setiap rumah tangga pasti berbeda satu dengan yang lainnya.

Sama halnya dengan terdapat, maka setiap pasangan mesti membicarakan hal terkait rumah tangga yang meliputi soal anak, pola asuh anak, pendidikan, masalah finansial bersama dan masih banyak lagi.

Menentukan pola asuh anak, tabungan untuk anak sekolah dan lainnya, urusan keuangan bersama dan masih banyak urusan keluarga yang mesti diperhatikan.

Terterkadang momen terdapat akan terasa saat orang lain bertanya “Kapan rencana memjugayai anak?”. Walaujuga terkadang menjengkelkan, Tetapi terdapat perlu dipikirkan matang-matang lho.

Saling berkomunikasi satu sama lain memang menjadi metode terbaik. Dengan cara ini, akan mencapai kesepakatan sebelum dan setelah pernikahan. Jelas terdapat pasti membantu menguatkan jawaban dari tekanan keluarga, teman dan lain-lain.

Setidaknya mintalah bantuan kepterdapat orang yang sudah berpengalaman. Mengingat pengalaman terdapatlah guru terbaik, bukan?

5. Tetaplah berpikir terbuka dan fleksibel

Tidak menjadi masalah jika pasangan muda terdapat memjugayai ekspektasi tentang kehidupan pernikahan, tetapi perlu diingat bahwa tidak boleh mengharapkan sesuatu yang sempurna dalam pernikahan.

Lho, mengapa begitu? Perlu diingat bahwa pernikahan terdapat pasang surutnya, jadi setiap orang perlu siap akan hal tersebut.

Percayalah pterdapat calon pasangan dan hubungan yang akan dibangun, usahakan tidak mudah menyerah saat menghterdapatpi masalah dalam pernikahan. Pemikiran terbuka dan fleksibel akan membantu selama perubahan dalam hidup keduanya, jadi persiapkan diri lebih mudah berterdapatptasi ya.

Mudah menyenangkan dan membahagiakan saat memilih pasangan untuk menjadi pasangan sehidup semati kita. Tetapi, akan mudah lebih menyenangkan jika keduanya mempersiapkan segala sesuatu dengan matang dan saling berpikiran terbuka.