Home news Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak Alternatif

Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak Alternatif

98
0
pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar

Sampah plastik merupakan masalah lingkungan yang serius, baik di darat maupun di laut. Meningkatnya jumlah sampah plastik mempengaruhi komponen lingkungan biologis dan non-biologis. Meningkatnya jumlah sampah plastik tidak terlepas dari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Sektor kuliner menyumbang sebagian besar konsumsi plastik yang digunakan dalam pengemasan, penyimpanan, dan pengemasan produk makanan. Contoh pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak yang alternatif adalah salah satu cara memanfaatkan sampah plastik.

Kantong plastik menjadi berbahaya dan sulit untuk membuang limbahnya. Butuh waktu puluhan bahkan ratusan tahun agar kantong plastik bekas bisa terurai sempurna. Dibutuhkan 1.000 tahun untuk plastik di tanah terurai sebagai dekomposisi atau dekomposisi penuh. Ini sangat panjang. Setelah terurai, partikel plastik mencemari tanah dan air tanah.Racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah membunuh hewan yang membusuk di dalam tanah, seperti Cacing PCB yang tidak dapat diurai walaupun dengan memakan hewan atau tumbuhan menjadi racun berantai sesuai dengan urutan rantai makanan.

Fleksibilitas dalam menggunakan plastik merupakan faktor utama yang mendorong masyarakat untuk menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Harga yang murah dan murah juga menjadi alasan lain mengapa plastik lebih banyak digunakan daripada bahan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan juga memperparah masalah pengelolaan sampah plastik.Solusi efisien diperlukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang sudah ada. Daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah tersebut.  

Manfaat Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak

Selain dapat mengurangi sampah plastik, proses pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar dapat mengatasi masalah kekurangan energi, khususnya bahan bakar. Hasil perawatan ini dapat digunakan dan dilakukan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Hal ini sangat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat dan mengatasi permasalahan lingkungan. Pirolisis atau degassing adalah proses dekomposisi material oleh suhu. 

Proses pirolisis dimulai pada suhu sekitar 230°C ketika bahan tidak stabil secara termal dan bahan yang mudah menguap dalam limbah terurai dan menguap bersama dengan bahan lainnya. Produk cair yang diuapkanmengandung tar dan hidrokarbon poliaromatik, yang kemudian diubah menjadi bahan bakar.Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu gas (H2, CO, CO2, H2O dan CH4), tar (minyak pirolisis) dan arang.

Parameter yang mempengaruhi laju reaksi pirolisis memiliki hubungan yang sangat kompleks, sehingga model persamaan matematis laju reaksi pirolisis yang dirumuskan oleh masing-masing peneliti selalu memiliki rumus empiris yang berbeda. Selain itu, plastik adalah polimer yang berat molekulnya tidak dapat ditentukan, atau oleh karena itu laju reaksi dekomposisi didasarkan pada perubahan massa atau fraksi massa per satuan waktu. Produk pirolisis tidak hanya dipengaruhi oleh suhu dan waktu, tetapi juga oleh laju pemanasan.

Alat Dan Bahan Yang Digunakan

Alat dan bahan yang dapat digunakan antara lain kaleng besar sebagai pemanas plastik, pipa uap, tungku sebagai pemanas, gas sebagai bahan bakar, sampah plastik sebagai bahan utama, air untuk proses pencairan, dan es. Kotak besar kemudian dipanaskan dengan oven. Secara umum, konversi sampah plastik menjadi bahan bakar dilakukan dengan metode pirolisis, yaitu plastik dipanaskan hingga suhu lebih dari 400 °C tanpa oksigen.  

Pada suhu ini, plastik meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Gas hasil proses pemanasan mengalami proses pendinginan dan membentuk cairan. Cairan ini menjadi mudah terbakar dalam bentuk minyak plastik.Keunggulan metode pirolisis adalah menggunakan alat dan bahan yang sederhana, sehingga lebih nyaman dan mudah dilakukan di masyarakat. 

Pembakaran lebih baik karena dapat mengurangi emisi hingga 20 kali lipat.Kerugian proses pirolisis adalah tidak efisien untuk produksi reaktor skala besar. Sampah plastik bisa menjadi minyak pemanas. Sampah plastik yang awalnya hanya berdampak negatif bagi lingkungan, dapat diubah menjadi produk energi terbarukan. Memecahkan masalah sampah plastik bisa menjadi jawaban untuk masalah kekurangan bahan bakar . Anda dapat mengatur proses yang sederhana dan nyaman untukMahasiswa KKN UPI angkatan 2019 meluncurkan kegiatan KKN di Cilimus, RT007/RW006, Kel. Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung. Mereka menggunakan teknik pirolisis untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar, yang artinya masyarakat mendapatkan pembinaan.

Pemerintah perlu pengembangan lebih lanjut agar masyarakat dapat mendaur ulang sampah plastiknya sendiri. Agar masyarakat dapat mengurangi jumlah sampah plastik di sekitarnya dan menghasilkan bahan bakar yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Harapannya dalam program aksi ini adalah membantu masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup. lingkungan untuk merespon masalah sampah plastik. Selain itu, program tersebut harus mampu mengatasi masalah kelangkaan BBM yang harganya semakin sulit dijangkau masyarakat. Pengembangan dan peraturan pemerintah lebih lanjut diperlukan untuk mengimplementasikan program ini di masyarakat luas.