Home pendidikan Mengenal Kerajinan Kain Perca

Mengenal Kerajinan Kain Perca

366
0
Kerajinan Kain Perca

Kain perca ialah kain yang didapat dari sisa-sisa guntingan kain lebar dalam proses pengerjaan baju atau garment, kerajinan, dan bermacam produk tekstil yang lain.

Sekilas kain tersisa ini ialah kain yang tidak mempunyai faedah, tetapi sesungguhnya tersisa kain ini bisa digunakan jadi satu produk yang bermanfaat. Kain perca ini bisa digunakan jadi beberapa barang kerajinan tangan seperti tas, sarung bantal, atau beberapa produk lainnya.

Proses Pengerjaan

Proses membuat kerajinan tangan kain perca dibutuhkan beberapa tehnik menjahit salah satunya :

  1. Tehnik Patchwok, yakni menjahit kain perca seperti potongannya, pada umumnya tehnik ini dilaksanakan dengan menyambung tiap potongan kain perca dengan jahitan hingga nanti bisa membuat pola-motif tertentu dalam kombinasi beberapa lembar kain perca yang nanti diolah kembali untuk hasilkan kerajinan tangan.
  2. Tehnik Applique, yakni tempelkan kain perca di atas kain yang utuh. Kain perca dalam tehnik ini cuman bertindak selaku hiasan pada suatu latar belakang kain yang utuh.
  3. Tehnik Quilting, yakni menambah bahan tambahan berbentuk busa atau semacamnya pada kain perca yang telah dijahit. Tehnik quilting ini akan hasilkan kain dengan volume tebel. Kecuali busa, bahan pengisi kain perca ini umumnya ialah dakron.

Ke-3 tehnik di atas ini bisa diaplikasikan secara terpisah masing-masing maupun dapat digabungkan keduanya.

Riwayat Kerajinan Kain Perca

Kerajinan kain perca terhitung kerajinan yang paling tua. Tehnik penyatuan bermacam jenis potongan kain untuk membuat pola unik selembar kain baru rupanya telah ada semenjak beberapa ribu tahun lalu.

Bukti riwayat memperlihatkan jika kerajinan perca telah ada semenjak jaman Mesir Kuno dan Cina kuno seputar 5000 tahun lalu. Di periode era tengah, kerajinan perca dipakai oleh bermacam bangsa untuk melapis pakaian perang beberapa prajurit mereka yang dibuat dari baja.

Di tahun 1100 sampai 1300 kain perca digunakan untuk bikin selimut, pakaian, dan lain-lain membuat perlindungan badan dari dinginnya musim dingin di Eropa.

Makin lama, tehnik kerajinan kain perca makin berkembang. Di era XI sampai era XIII, beberapa orang di Eropa mulai memakai tehnik kerajinan ini untuk bikin bermacam keperluan rumah tangga, terhitung selimut, pakaian, dan lain-lain.

Selanjutnya, kreativitas dan pola -motif baru dalam kerajinan kain ini makin berkembang sampai jadi salah satunya kesenian yang cantik.

Sebelumnya kerajinan ini dibuat cuman untuk menyatukan beberapa potongan kain dan membuat baju yang semakin dapat menghangatkan.

Arah pembikinannya makin berkembang serta lebih berharga seni tinggi. Bahkan juga saat ini, pengerjaan kerajinan kain perca bukan hanya dengan arah pendayagunaan sampah kain saja. Kerajinan perca dibikin dengan arah kenyamanan dan keelokan sang pengguna.

Lumayan banyak beberapa pengrajin kerajinan perca yang memakai 100% bahan baru yang dipotongi. Potongan kain itu selanjutnya dibuat kembali dengan tehnik kerajinan kain ini hingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari sisi kenyamanan atau nilai seninya. Bahkan juga pola perca kerap jadi gagasan beberapa pendesain untuk membuat beberapa karya unik dan cantik yang baru.

Seni Kerajinan Perca atau Quilting telah ada semenjak era ke-19 di USA, Mesir, China dan Eropa. Saat ini telah menebar ke penjuru dunia. Meskipun di Indonesia seni kerajinan perca telah ada sejak dahulu, sekian tahun akhir-akhir ini mulai tumbuh jadi kesenian kekinian. Gabungan warna dan bahan katun yang nyaman digunakan ini mulai menghias butik-butik mahal di kota besar di Indonesia.

Artikel ini ditulis langsung oleh GENEMIL.