Home bisnis 6 Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

6 Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

392
0
cara budidaya porang agar cepat panen

Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen – Tanaman porang atau dengan nama latin Amorphophallus mueleri blume merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang menjadi slah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan oleh para petani Indonesia.

Umbi porang sendiri bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan maupun industri. Dalam industri pangan, umbi porang bisa dijadikan bahan pembuatan mie shirataki, jelly/agar-agar,  bahan pengental ice cream.

Umbi porang terkenal memiliki kandungan zat glucomannan yang tinggi serta kandungan kalori yang sangat rendah. Untuk itu, umbi porang sanagt efektif untuk menurunkan berat badan.

Dalam bidang industri, umbi porang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan lem, bahan baku kosmetik, bahan baku isolator listrik, penjernih air, dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Manfaat Umbi Porang Sebagai Bahan Baku Industri Maupun Bahan Pangan

Jika dilihat dari banyaknya manfaat yang diberikan, maka tak heran jika umbi porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Saat ini permintaan umbi porang datang dari negara Jepang, China, Vietnam dan Australia dengan total ekspor pada tahun 2018 mencapai 254 ton atau setara dengan Rp 11,31 miliar.

1. Memperhatikan Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Porang

Sebelum memulai budidaya porang, kita harus memperhatikan syarat-syarat tumbuhnya. Hal ini harus diperhatikan agar tanaman porang bisa tumbuh dengan optimal serta menghasilkan umbi yang berkualitas.

  • Jenis dan pH Tanah. Tanaman porang bisa tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun, agar bisa tumbuh dengan baik, tanaman porang memerlukan tanah yang gembur dan subur. Pastikan juga lahan tanam tidak mudah tergenang air. Anda juga perlu memperhatikan tingkat keasaman tanahnya yaitu di antara pH 6-7.
  • Kondisi Lingkungan. Tanaman porang membutuhkan naungan dari pohon lain agar bisa tumbuh dengan baik. Tingkat kerapatan naungan yang dibutuhkan tanaman porang yaitu sekitar 40% hingga 60%. Jenis pohon yang bisa dijadikan naungan tanaman porang yaitu  jati, mahoni, dan sonokeling. Maka tak heran jika tanaman yang satu ini memiliki toleransi yang sangat tinggi dengan tempat teduh.
  • Iklim atau Suhu. Tanaman porang dapat tumbuh pada ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut. Namun, ketinggian yang paling ideal untuk budidaya porang yaitu 100 – 600 meter di atas permukaan laut.

2. Memperhatikan Teknik Budidaya Porang | Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

cara budidaya porang agar cepat panen

Budidaya tanaman porang dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif. Umumnya tanaman porang membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk berbunga dan menghasilkan biji. Berikut ini beberapa teknik pengembangbiakkan tanaman porang yang bisa Anda lakukan :

Pengembangbiakkan dengan Bubil 

Bubil atau biasa dikenal sebagai katak porang merupakan suatu bintil yang tumbuh pada pangkal atau tangkai daun berbentuk bulat dan berwarna coklat kehitaman. Saat tanaman porang mengalami fase dorman, bubil akan mulai berguguran dan tanaman porang menjadi layu dan mati. S

elanjutnya bubil akan disimpan hingga musim penghujan datang agar bisa langsung ditanam pada lahan yang telah dipersiapkan. Hal serupa juga dilakukan pada bubil yang diambil pada masa panen. Dalam 1 kg bubil berisi kurang lebih 100 butir bubil.

Pengembangbiakkan dengan Biji 

Tanaman porang biasanya akan menghasilkan bunga dalam empat tahun sekali. Bunga ini nantinya akan menghasilkan buah dan biji. Dalam satu tongkol buah porang, terdapat sekitar 250 butir biji porang yang bisa terlebih dahulu disemai dalam polybag  untuk dijadikan bibit tanaman porang.

Pengembangbiakkan Dengan Umbi

Umbi hasil dari pengurangan tanaman porang yang sudah terlalu rapat bisa Anda manfaatkan sebagai bibit. Selain itu Anda juga dapat menggunakan umbi porang berukuran besar yang telah di bagi menjadi beberapa bagian kecil dengan ukuran yang diinginkan kemudian ditanam pada lahan yang telah dipersapkan. Namun, pastikan peletakan bakal tunas tanaman porang menghadap ke bagian atas.

3. Mempersiapkan Lahan Tanam Porang | Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

cara budidaya porang agar cepat panen

Pilih lahan tanam porang dengan naungan pepohonan besar seperti jati, mahoni, dan sonokeling. Namun Anda juga dapat membudidayakan tanaman porang di lahan terbuka dengan pemberian paranet untuk mengurangi intensitas sinar matahari agar tidak terlalu terik. karena pada dasarnya tanaman porang memiliki toleransi yang sangat tinggi dengan tempat yang teduh.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan saat menyiapkan lahan tanam tanaman porang :

  • Bersihkan lahan tanam porang dari gulma dan sisa-sisa tanaman. Langkah ini bisa Anda lakukan dengan cara manual maupun dengan penyemprotan menggunakan bahan kimia herbisida.
  • Setelah dibersihkan, sisa-sisa gulma ini kemudian dikumpulkan menjadi satu lalu ditimbun pada lahan tanam untuk dijadikan sebagai pupuk kompos.
  • Kemudian buatlah bedengan dengan lebar 2 meter dan jarak setiap bedengannya 1 meter.
  • Selanjutnya, pasang ajir atau tiang penopang dengan jarak masing-masing ajir yaitu 1 meter x 1 meter baik untuk bibit umbi maupun bibit bubil.
  • Jika Anda menggunakan bubil atau katak sebagai bibit porang, maka buat jalur dengan lebar 50 cm pada bagian tengah bedengan, Anda bisa menggunakan cangkul. Setelah itu, beri pupuk dasar berupa campuran pupuk bokashi dan tanah di sekitar ajir.
  • Jika bibit yang digunakan adalah umbi, maka Anda perlu membuat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Sebelum ditanam, beri pupuk dasar berupa campuran antara pupuk bokashi dan top soil sebanyak 500 ons per lubang tanam.

4. Penanaman Porang | Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Setelah menemukan lahan yang tepat untuk menanam porang, Anda perlu mengetahui beberapa cara menanam tanaman porang. Tanamaan porang biasanya bisa tumbuh dengan baik jika ditanam saat musim penghujan atau pada bulan November-Desember.

  • Bibit tanaman porang yang sudah dipilih kemudian dimasukkan satu per satu pada lubang tanam dengan memperhatikan bakal tunasnya menghadap ke atas.
  • Setiap lubang tanam diisi dengan 1 buah bibit porang dengan jarak 1 meter x 1 meter.
  • Selanjutnya, tutup lubang tanam porang dengan menggunakan tanah secukupnya atau setebal 3 cm.

5. Merawat dan Memelihara Tanaman Porang 

Setelah ditanam, tanaman porang perlu mendapatkan perawatan dan pemeliharaan yang tepat agar bisa tumbuh dengan optimal serta menghasilkan umbi yang berkualitas. Berikut ini beberapa cara merawat tanaman porang yang dapat Anda lakukan :

Pembersihan Gulma

Pada musim penghujan, lahan tanam porang biasanya akan ditumbuhi oleh gulma atau tanaman-tanaman pengganggu yang tumbuh dengan subur. Keberadaan gulma ini bisa mengganggu penyerapan nutrisi oleh tanaman porang yang berakibat pada  pertumbuhan tanaman porang menjadi terganggu.

Peninggian Guludan

Langkah pemeliharan tanaman porang yang berikutnya yaitu dengan meninggikan guludan dengan cara menimbun pangkal batang porang dengan menggunakan tanah yang ada di sekitarnya. Hal ini bertujuan agar tanaman porang bisa berdiri dengan kokoh dan tegak serta umbinya bisa berkembang lebih besar.

Pemupukan

Pastikan juga tanaman porang mendapatkan nutrisi yang mencukupi. Pemupukan yang pertama yaitu dilakukan pada saat sebelum tanam, dengan menggunakan pupuk organik kompos dan top soil. Sementara itu, premupukan yang kedua bisa Anda lakukan saat tanaman porang sudah mulai tumbuh dengan menggunakan pupuk organik kompos atau pupuk anorganik seperti NPK atau TSP.

Penjarangan

Tanaman porang bisa menghasilkan 3 hingga 4 batang porang di satu lubang tanam. Untuk itu, Anda perlu melakukan penjarangan agar umbi porang bisa tumbuh dan berkembang lebih besar.

6. Memanen Porang | Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Tanaman porang biasanya baru bisa dipanen untuk kali pertama ketika berusia dua tahun. Tanaman porang yang sudah siap panen biasanya menghasilkan umbi yang besar dengan berat 1 kilogram per umbinya.

Sementara itu, untuk umbi porang yang masih berukuran kecil dapat Anda tinggalkan untuk dipanen kembali pada tahun berikutnya. Anda bisa memanen kembali tanaman porang tanpa harus melakukan proses penanaman.

Tanaman porang yang sudah siap panen memiliki ciri daunnya kering dan berguguran. Satu tanaman porang biasanya mampu menghasilkan umbi dengan berat 2 kilogram.

Jadi, dalam satu hektar lahan tanam atau sebanyak 40 ribu tanaman porang, Anda dapat memproduksi umbi porang sebanyak 80 ton pada tahun kedua.

Bagaimana? apakah Anda tertarik untuk membudidayakan tanaman porang? sebelum dipasarkan, umbi porang perlu diolah terlebih dahulu. Mau tau cara lengkapnya? yuk simak Cara Mengolah Porang.