Bahan Pembuat Plastik. Plastik merupakan bendakeberadaannya yang tak asing lagi bagi masyarakat luas. Penggunaan plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari perorangan maupun industri. Penggunaan plastik yang marak ini karena plastik memiliki harga yang terjangkau dengan kualitas yang baik.
Plastik banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga seperti tempat bekal, tempat bumbu, hingga peralatan makan seperti piring dan gelas. Selain itu tak jarang juga furnitur yang berbahan plastik seperti kursi dan meja.
Kelebihan lainnya adalah plastik memiliki berat yang ringan, sehingga memudahkan untuk dipindah-pindahkan tempatnya. Namun plastik tidak telrlau tahan pada benturan, plastik akan mengalami goresan hingga hancur ketika dibanting, namun jika dibandingkan dengan kaca, plastik masih lebih tahan benturan.
Namun, pernahkah Anda berpikir bahan pembuat plastik terbuat dari apa saja? Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini!
Bahan Utama Plastik
Jika membicarakan darimana bahan utama plastik berasa, maka jawabannya berasal dari alam. Apa saja bahan-bahan tersebut? Berikut beberapa di antaranya:
Gas Alam
Banyak orang yang tak menyadari bahwa gas alam adalah awal mula dari industri plastik. Polimerisasi digunakan dalam industri minyak untuk mengubah gas olefin ringan seperti ethylene, propylene, dan butene menjadi hidrokarbon dengan berat molekul lebih tinggi.
Jenis plastik yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah polyethylene atau kadang dikenal sebagai polythene. Jenis plastik seperti ini banyak banyak digunakan dalam industri pengemasan. Tak hanya itu, penggunaan polyethylene lainnya diperuntukkan sebagai bahan pembuatan kantong belanja, ember, peralatan rumah, sampai mainan.
Minyak Mentah
Minyak mentah dibawa ke permukaan dengan dipompa dari kedalaman tertentu. Selain dilakukan di darat, pengeboran minyak juga dapat dilakukan di dasar laut dan nantinya minyak akan dibawa dengan kapal tanker.
Selanjutnya minyak mentah akan melalui proses pemurnian. Proses pemurnian mengubah minyak mentah menjadi produk minyak bumi yang nantinya akan diubah menjadi bahan kimia monomer (molekul penyusun polimer). Selama pemurnian, minyak mentah dipanaskan dalam tungku dan dikirim ke tempat distilasi.
Proses berikutnya adalah pemisahan minyak mentah berat menjadi bagian yang lebih ringan yang disebut distilat. Salah satu bahan yang dihasilkan dari proses tersebut adalah naphtha.
Plastik yang dibuat dari minyak mentah dan gas alam disebut plastik sintetis. Baik memproduksi plastik dengan minyak mentah dan gas alam adalah cara yang paling efisien dan terjangkau.
Selulosa
Jika bahan sebelumnya berasal dari bahan alam non terbarukan, maka bahan yang satu ini terbuat dari bahan yang dapat diperbaharui. Plastik yang terbuat dari selulosa merupakan alternatif plastik yang lebih ramah lingkungan atau disebut dengan bioplastik. Bahan utamanya adalah serat kayu.
Namun, perlu dipahami bahwa bahan untuk membuat bioplastik tidak hanya berasal dari serat kayu. Bahan lain yang bisa digunakan adalah gula, pati, minyak nabati serta bakteri. Karena bersifat ramah lingkungan, maka plastik bioplastik pun lebih mudah didaur ulang.
Seperti yang sudah dijelaskan, plastik yang berasal dari gas alam dan minyak mentah di hampir digunakan di semua aspek kehidupan, mulai dari sektor perkantoran, medis, sampai kuliner. Sementara produksi plastik dari cellulose atau bioplastik masih membutuhkan banyak riset yang mendalam.
Penggunaan sampah yang berlebih menyebabkan berbagai masalah serius seputar lingkungan. Sebab, plastik yang terbuat dari bahan gas alam dan minyak mentah sulit untuk diuraikan secara alami.
Solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan menggalakkan program daur ulang plastik menjadi berbagai benda yang mempunyai nilai lebih.
Selain itu pengolahan plastik lainnya bisa dilakukan dengan cara pencacahan. Pencacahan ini memerlukan bantuan mesin pencacah plastik. Mesin ini bisa anda miliki dengan memesan pada website rumah mesin.