Menjabat sebagai Perdana Menteri Turki periode 1950-1960 yang dipilih secara demokratis pertama kali, Ali Anan Ertekin Menderes merupakan salah satu pendiri Partai Demokrat pada tahun 1946 sebagai partai oposisi resmi ke-4 di Turki. Mengikuti pendidikan militer pada rahun 1916 saat berkuliah di Izmir, ia sempat melawan tentara sekutu setelah perang dunia I pada tahun 1920-1923.
Jiwa politiknya pun semakin muncul dengan masuk dalam Partai Rakyat Republik dan menjadi wakil daerah dari Aydin di tahun 1931, selepas meyelesaikan sekolah hukum di Ankara. Dari sinilah ia berani membentuk Partai Demokrasi bersama dengan Celal Bayar pada tahun 1945.
Tak sampai di situ, kehidupan Adnan sangat mujur di dunia perpolitikan dan hukum. Ia mengikuti pemilihan umum dan berhasil menang pada tahun 1950-an. Kemenangannya ini memperoleh 318 kursi di parlemen. Namun, ada beberapa program kampanye yang Adnan tawarkan dalam masa jabatannya ini.
Program yang ia minta di antaranya adalah ia meminta agar azan dikembalikan menjadi bahasa Arab setelah diubah oleh Kemal Ataturk menjadi bahasa Turki, Ibadah haji diperbolehkan, Menghapus UU yang melarang muslimah untuk berhijab, dan diperbolehkan melakukan pengajaran agama Islam di tiap sekolah.
Namun, siapa sangka program yang begitu indah ini ternyata dikecam oleh beberapa jendral jahat yang tak suka pada Adnan. Setelah Adnan menduduki masa jabatannya, program yang ingin ia canangkan pun berjalan. Selama 10 tahun, Adnan telah mendirikan 10.000 masjid dan 22 ma’had Islam dalam rangka akselerasi program para dai, khatib, dan guru ngaji Al Qur’an yang terletak di Anatolia.
Pengaktifan kembali masjid yang sebelumnya digunakan sebagai gudang pun ia jalankan dan penerbitan buku-buku, selebaran, majalah bertemakan islam, Adnan anjurkan untuk terus dikembangkan. Selain itu, dikaruniai hati yang mulia, Adnan membuka 25 madrasah penghapal Al Qur’an.
Tak hanya itu saja, Adnan pun sukses memimpin Turki menjadi anggota penuh di NATO. Namun, alasan mengapa banyak jendral yang jahat dan tak suka padanya, ternyata di masa kepemimpinannya ini masih ada korupsi yang terjadi dalam pemerintahannya. Adapan manipulasi uang juga Adnan lakukan dengan melakukan sistem keuangan liberal.
Hal ini diperkuat dengan kecelakaan pesawat yang menimpanya bersama para pejabat di Turki pada tahun 1959. Meski mengalami kecelakaan pesawat, anehnya ia selamat dari peristiwa mengerikan tersebut. Selamatnya Adnan dari kecelakaan pesawat, membuat namanya semakin terkenal dan mendunia.
Namun, Adnan di waktu yang sama membredel pers, memenjarakan jurnalis demi kekuasaannya tetap terus bertahan, dan menyensor surat kabar yang membawa namanya. Maka dari itu, di sinilah semakin memperkuat kebencian para intelek dan jendral kepada pemimpinnya, Ali Adnan Ertekin Menderes.
Perilaku baik Adnan ternyata ditutup dengan perilaku buruknya yang membuat banyak pihak merasa kecewa. Hingga akhirnya, pada 17 November 1961 bersama dengan dua menterinya, yaitu Fatin Rustu Zorlu dan Hasan Polatkan. Sebelumnya ia telah dikudeta di Cemal Gursel karena mengubah konstitusi negara, digantung di Pulau Imrali, Laut Marmara.
Ternyata, setelah kematian Adnan yang dikudeta militer, membuat Necmetinn Arbakan Perdana Menteri Turki tahun 1996 terinspirasi. Bahkan, setelah 29 tahun kematiannya pun parlemen Turki telah memaafkannya dan mendirikan satu mausoleum untuk mengenang dirinya.
Tak hanya itu saja, salah satu universitas di Aydin menggunakan namanya dan di daerah Y’zmir terdapat satu Bandara pribadi yang diberi nama Bandara Adnan Menderes untuk mengenang dirinya. Perlahan, Islam telah digelorakan di Turki dengan indah sampai sekarang secara perlahan oleh Recep Tayyip Erdogan sang Perdana Menteri.