Home Tips Ngertiin Kucingmu dengan Belajar Bahasa Kucing

Ngertiin Kucingmu dengan Belajar Bahasa Kucing

312
0
Ngertiin Kucingmu dengan Belajar Bahasa Kucing
Ngertiin Kucingmu dengan Belajar Bahasa Kucing

Di tengah pandemi dan kegiatan di rumah saja membuat sebagian orang merasa kesepian dan menginginkan hewan peliharaan untuk mengusir stress dan bosan. Salah satu hewan yang kembali naik daun eksistensinya adalah kucing. Kucing memang memiliki tempat di hati penggemarnya bahkan tak jarang kita menemukan meme bahkan stiker WA mengenai hewan ini. Nah, bagi kamu yang memiliki atau yang akan mengadopsi kucing yuk kenali bahasa kucing agar kamu dapat lebih mempunyai ikatan dengan hewan ini.

Nah, bahasa kucing itu seperti apa sih? Apakah bahasa kucing sama seperti bahasa inggris, bahasa korea bahkan bahasa jepang yang memiliki huruf atau tata aturan tertentu? Tidak yaa guys, Bahasa kucing bisa dikatakan bahasa tubuh kucing untuk mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan.

Kucing juga mengekspresikan emosi dengan telinganya, serta niat. Telinga menghadap ke depan menunjukkan minat. Secara umum, semakin banyak telinga kucing berputar ke samping dan ke belakang, semakin besar gairah atau kesusahan kucing. Telinga ke belakang dan desisan atau gesekan adalah tanda pasti bahwa kucing Anda merasa terancam atau tidak menyukai apa yang Anda lakukan.

Kucing berkomunikasi dengan kelopak mata mereka — seberapa terbuka atau tertutupnya mereka — serta dengan pelebaran pupil (bagian hitam pada mata). Pelebaran (pembesaran) pupil yang tiba-tiba terjadi akibat gairah tiba-tiba yang mungkin disebabkan oleh ketakutan, minat, atau emosi kuat lainnya. Mata terbuka lebar menunjukkan kepercayaan sementara menyipitkan mata bisa menandakan ketakutan atau agresi. Jika kucing Anda menunjukkan kelopak mata yang lesu dan tampak mengantuk, ini adalah tanda bahwa kucing Anda sedang rileks dan percaya. Coba kedipan perlahan dan lihat apakah kucing Anda balas berkedip, menunjukkan “ciuman kucing” penuh kasih sayang. Namun jika kucing Anda menatap kucing lain tanpa berkedip, itu pertanda dominan atau agresi.

Ekor kucing sering diibaratkan minat, kasih sayang, gairah dari kucing. Ketinggian ekor, serta gerakannya, memiliki arti. Kucing mengangkat ekornya saat ingin didekati; ini pertanda bahwa interaksi diterima. Ekornya mengepak atau berdebar-debar biasanya merupakan sinyal untuk menjaga jarak. Ekor yang bergerak maju mundur bisa menjadi tanda permainan atau kucing frustrasi. Jika bulu di bagian bulu ekor, itu menunjukkan sikap defensif. Saat diangkat tinggi-tinggi dan berbulu lebat, kucing siap untuk bertarung. Saat terselip di antara kedua kakinya, kucing itu sangat ketakutan. pahami bahasa kucing dari gerakannya

Bulu kucing yang sehat dan tenang bersandar dengan mulus ke tubuh. Kucing adalah hewan yang merawat diri sendiri, artinya kondisi bulunya dapat memberi tahu Anda banyak hal tentang kesehatan hewan tersebut. Bulu yang tidak terawat dapat menunjukkan kesehatan yang buruk dan tidak boleh diabaikan, terutama bila disertai gejala lain, seperti lesu atau muntah. Tapi bulu yang tiba-tiba mengembang, termasuk ekor “sikat botol”, menunjukkan rasa takut atau agresif. Yang terbaik adalah menjauh dari kucing yang menunjukkan respons seperti ini.

Manusia tidak selalu dapat mendeteksi atau menafsirkan aroma yang digunakan kucing untuk berkomunikasi. Namun, di antara alat penciuman, kucing menggunakan tanda urin dan feses yang kuat, perilaku bunting (menggosok tubuh), dan mencakar untuk meninggalkan pesan wangi yang dibaca kucing lain. Kucing bersifat teritorial, dan aroma yang mereka tinggalkan dengan jelas dirancang untuk mengirimkan pesan bahwa “wilayah ini adalah milikku” kepada calon penyusup. Indra penciuman mereka sangat kuat sehingga anak kucing yang sangat muda pun dapat menggunakan penciuman sebelum mereka dapat melihat dengan jelas.

Postur tubuh total kucing menunjukkan segalanya mulai dari percaya diri hingga ketakutan atau penyerahan. Untuk memahami pesan lengkapnya, pembicaraan tubuh harus dibaca sehubungan dengan apa yang diungkapkan oleh mata, telinga, ekor, bulu, dan vokalisasi.

Kucing yang rileks dan bahagia akan memiliki telinganya sedikit mengarah ke depan, matanya rileks, dan kumisnya juga mengarah ke depan. Semakin Anda memperhatikan kucing Anda, semakin mudah untuk membaca bahasa tubuhnya dan mempelajari apa yang mereka coba katakan kepada Anda.