Jenis pupuk perangsang untuk kelapa sawit
Indonesia merupakan populasi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia yang memngingat banyak nya perkebunan sawit di hutan hutan wilayah Indonesia. Hal ini menghasilkan produksi buah sawit yang tinggi tentu harus di lakukan perawatan khusus agar kelapa sawit tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan
Baca Juga: Perusahaan Palm Kernel Expeller
Pupuk Organik Bokashi
Pupuk bokashi adalah pupuk yang sudah lebih mengandung banyak unsur hara serta lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Selain itu keberadaan EM4 yang ada didalam bokashi akan menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen.
Pemberian pupuk organik sebagai dasar pupuk dan harus di gunakan secara berulang sekitar 6 bulan sekali. Untuk tanaman sawit sebaiknya bokashinya terbuat dari pupuk kandang bercampur kompos.
Pupuk Fosfor (Phospat)
Pupuk selanjutnya adalah pupuk Fosfor yang wajib ada saat pemberian pupuk dasar adalah pupuk phospat (fosfor). Unsur hara fosfor merupakan unsur makro yang berperan penting dalam proses pertumbuhan taaman sawit.
Fosfor akan merangsang pengakaran tanaman sawit yang kuat. Selain itu juga sanfat dibutuhkan untuk masa pembungaan nantinya.
Pupuk Kalium
Unsur kalium juga bisa menjadi unsur hara makro yang penting untuk tanaman. Kalium juga dapat berperan dalam mengatur proses pembukaan dan penutupan stomata penguapan air. Selain itu juga kalium berguna untuk mempertebal dinding dinding sel dan menstimulus sistem pertahanan alami tumbuhan.
Kegunaan lainnya dari kalium ialah untuk proses pembentukan buah dan sekaligus memperbaiki kualitas dari buah itu sendiri. Tanaman sawit yang cukup kalium akan memiliki batang yang kuat dan juga buah yang lebat dan berbobot.
Pupuk kalium diberikan pada saat pemupukan dasar bersamaan dengan pupuk organik dan pupuk phospat. Kalium juga perlu diulang terutama pada musim kemarau dan ketika buah sawit sudah mulai terbentuk. Sumber pupuk kalium sangatlah beragam seperti KCL, KNO, MKP dll.
Pupuk Mikro Plant Activator
Yang dimksud dengan pupuk mikro adalah pupuk majemuk yang mengandung berbagai macam unsur hara mikro seperti Mn, Cl, Mo, B, Cu, Fe, dll. Peran unsur mikro sangat penting pada proses metabolisme tanaman serta mengaktifkan beberapa senyawa kimia seperti enzim dan hormon di dalam jaringan tanaman.Oleh karena itu pupuk mikro sering disebut plant activator.
Meski bisa dijadikan campuran pupuk dasar, namun sebaiknya pupuk mikro tidak diberikan diawal namun setelah tanaman berusia 1 bulan anda bisa menyemprotkan pupuk mikro 1-2 kali dalam sebulan.
Penyemprotan bisa menjadi lebih intens ketika tanamn sawit memasuki masa generatif (berbunga). Hal ini diharapkan akan menghasilkan bakal buah sawit lebih banyak. Beberapa contoh pupuk mikro adalah Primarin-B dan YaraVita Complex.
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)
Meski pemupukan sudah dilakukan dengan baik, namun sebaiknya kita juga memberikan rangsangan ZPT guna merangsang keluarnya buah sawit lebih banyak. Sudah sejak lama ZPT diketahui sebagai zat penunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Baca Juga: Pemupukan Kelapa Sawit
Pada budidaya tanaman sawit, maka ZPT yang paling tepat untuk diberikan adalah Auksin dan Giberelin. ZPT Auksin berperan dalam memacu pertumbuhan serta memacu pembentukan bunga sedangkan ZPT Giberelin berguna pada fase generatif yaitu masa pembungaan.
Tanaman sawit yang disemprot Giberelin akan menghasilkan lebih banyak bakal buah ketimmbang tanaman sawit yang tidak dirangsang dengan zpt giberelin.
Pemberian pupuk perangsang buah sebaiknya dilakuakn bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan tanaman sawit sendiri. Untuk pupuk organik memang tidak memerlukan dosis, pupuk anorganik.