Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan pastinya sangat esensial untuk diterapkan. Jika, olahan dari padi atau nasi adalah bahan makanan pokok untuk orang Indonesia. Menanam padi di wilayah yang beriklim tropis seperti Indonesia juga bisa membuatnya tumbuh subur.
Tetapi, untuk mendapatkan panen yang berlimpah diperlukan pengetahun tentang cara menanam padi yang baik. Sebab, di Indonesia sendiri, walaupun padi adalah bahan makanan pokok dan dijuluki sebagai negara agraris, ternyata produksi padi nasional belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
Teknik menanam padi yang optimal dan menguntungkan diperlukan untuk mengatasi segala kendala. Tentunya selama masa penanaman padi sampai masa panen, terdapat banyak masalah yang dapat terjadi seperti serangan hama dan pengelolaan lahan yang kurang tepat.
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan
1. Pilih Benih Padi yang Berkualitas
Pilih Benih Padi Berkualitas
Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan perlu dimulai sejak pemilihan benih. Benih padi yang berkualitas adalah hal yang penting jika ingin meningkatkan hasil panen padi. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan kodisi lahan yang cocok dengan benih padi tersebut.
Beberapa ciri dari beras varietas unggulan antara lain, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, toleran terhadap kondisi lingkungan, dapat menghasilkan panen yang melimpah, dan saat direndam dengan larutan ZA 20 gr, benih tenggelam alias tidak mengapung.
Menyiapkan Lahan
Menyiapkan lahan adalah salah satu komponen terpenting dalam cara menanam padi yang baik dan menguntungkan tersebut. Menyiapkan area kosong di tanah pinggiran kota yang telah diatasi dengan membersihkan rumput liar dan gulma yang mengganggu.
Untuk meningkatkan kesuburan tanah ketika ditanami. Tanah dialiri air sampai gembur dan lunak kemudian bajak menggunakan traktor, lalu genangi air kembali setinggi 5 sampai 10 cm, dan biarkan air menggenang dalam media tanam selama 2 minggu agar racun racun dapat di netralisir oleh udara.
2. Pembibitan dan Penanaman Padi
Pembibitan
berikutnya adalah proses pembibitan. Setelah menyiapkan lahan, taburkan biji padi berkualitas yang telah melewati pengujian untuk mengukur kualitasnya, rendam selama 2 hari hingga berkecambah.
Lakukan pemupukan pada area persemaian sebelumnya dengan pupuk urea dan sdt, masing-masing 10 gram untuk setiap semester lahan.
Penanaman Padi
Setelah persiapan benih dan lahan sudah selesai, maka cara menanam padi yang baik dan menguntungkan selanjutnya adalah proses penanaman padi. Usia benih yang sudah dapat dipindahkan adalah sekitar 20 hari, dengan ciri-ciri berdaun 5 sampai 6 helai, tinggi 22 sampai 25 cm, batang bagian bawah besar dan keras, serta terbebas dari serangan hama. Satu lubang tanam hanya untuk 1benih, dengan kedalaman tanam sekitar 2 cm.
3. Perawatan dan Pemeliharaan Padi Serta Pemupukan
Perawatan dan Pemeliharaan Padi
Cara menanam padi yang baik dan selanjutnya menguntungkan merawat dan memlihara tanaman padi dengan baik. Pada saat perawatan dibutuhkan keteltian yang lebih karena jika anda lalai maka hasil panen akan kurang memuaskan.
Lebih lengkapnya baca juga mesin penggiling padi
Cara pertama, lakukan penyiangan dalam dua minggu sekali. Selanjutnya, lakukan pengairan yang wajar agar tidak kelebihan atau kekurangan. Selain itu, lakukan pemupukan setelah 7 15 hari dengan munggunakan pupuk urea dan TSP dengan takaran 100:50 per hektar. Pemupukan dilakukan setelah 25 sampai 30 hari dengan pupuk urea, dan phonska dengan takaran 50:100 per hektar.
Pemupukan
Selanjutnya adalah dengan pemupukan seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya. Tanah yang digunakan terus menerus untuk budidaya maka lambat laun akan kekurangan unsur hara. Salah satu solusi yang dapat Anda lakukan adalah dengan pemberian pupuk, baik itu yang bersifat organik maupun anorganik.
Agar pemakaian pupuk lebih efektif, maka Anda perlu mampu menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman serta jumlah ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Anda juga dapat menggunakan pupuk alami yang dibuat sendiri.
4. Pengendalian Hama dan Proses Panen
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama di sawah pada umumnya yaitu walang sangit, belalang, wereng, dan tikus. Jadi, cara menanam padi yang baik dan menguntungkan berikutnya adalah mengendalikan hama dan penyakit.
Untuk mengendalikan hama dapat digunakan pestisida tetapi lebih baik jangan jika masih ada predator alami bagi hama tersebut. Jika predator alami hama tersebut mulai menjadi masalah, segera hilangkan dan beralih ke pestisida organik.
Proses Panen
Hasil panen padi tidak akan bermanfaat jika dilakukan dengan tidak teliti, dan seharusnya hanya dilakukan ketika bulir padi sudah cukup matang. Hal tersebut disebabkan karena penen yang dilakukan terlalu berlebihan akan menurunkan kuantitas serta kualitas panen. Berikut ciri-ciri gabah yang sudah siap panen:
- Daun telah mengering dan 95% gabah sudah berwarna kuning
- Padi telah berumur 30 sampai 35 hari sejak hari sesudah berbunga, atau tergantung varietas yang anda tanam
- Gabah mudah rontok apabila diremas dengan tangan
- Kadar air pada gabah yaitu cuma tersisa 16 sampai 30 %
Padi atau gabah yang sudah dipanen perlu segera diletakkan di tempat beralas terpal dengan tujuan mengurangi atau menekan penyusutan hasil panen. Setelah itu, Anda bisa memulai langkah memisahkan bulir padi.
Selepas itu, bulir bulir gabah dijemur selama 2 sampai 3 hari agar kadar air semakin berkurang atau mencapai 14% saja. Setelah tahap pengeringan selesai, gabah dapat disimpan di tempat yang bersih dan kering.